Langkahnya tegap tak mundur sejengkal juga
Senapannya mencorong tajam gagah menentang langit
Dalam pertempuran ketika mimis tak bermata berdesing
Mari kita sembunyikan takut di balik kendaraan lapis baja
Dan berdoa agar kematian tak menyibak kerumunan
Barisan meliwati podium dengan tatap bangga
Maju tak gentar demikian derapnya
Bhayangkara untuk tanah air dan cinta
Tidakkah dentum meriam mewartakan kematian
Pijarnya berganti asap hitam sebagai amuk
Dan tubuh meregang arwah diiringi tangis Izrail
Tidak ada komentar:
Posting Komentar