Kukekang ia agar tak masuk dalam pikiran
Kamarpun disirami cahaya lampu
Dan pintupun diam terpasung
Nyata, tak ada malam tersungkur
Hanya angin mengetuk lirih bilah jendela
Sekawanan serangga menerjang
Menghindari gelap menyongsong ajal
Memang malam tak hendak singgah
Cukup ia mengikuti waktu menghilir
Sebab jika dini hari telah ufuk
Tak ada lagi sepi setelah kokok ayam pertama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar