Dunia masih sunyi seperti hatiku
Gelap belum beralih embun
Aku terbaring bertudung selimut
Menolak dingin dengan pikiran mendelu
Suara adzan memecah subuh
Bersahutan berkejaran dan berlalu
Aku beranjak dari peraduan
Menakar dingin air wudhu
Matahari pagi muncul di pucuk
Helai sinarnya menjalin remang
Aku melepas malas dan kantuk
Awali hari dengan kopi beraroma
Kamar mandi benteng terakhir dingin
Air tergenang semalaman di pasu
Aku berdiri telanjang. Segan dan menggigil.
Ku siram tubuh hingga dingin merasuk ke pori
Rabu, 11 Juli 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar