Hingga dua cangkir air mata tumpah
Dan mata kini lebam
Berkaca-kaca mengaburkan paham
Di ruang ingatan malam
Bintang timur telah dinyalakan
Senyummu yang hangat
Merambahi jemari semesta
Ayah, kubisikkan mesra kata di palung hati
Wajahmu menyesaki segenap rindu
Tipis aroma lelakimu sayup sampai
Dan aku diam dijejali pedih hingga termangu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar