Lima ekor kucing mendekam
Di kebun belakang mereka berhadapan
Menanti ketika untuk saling menerkam
Di luar gelanggang,
seekor kucing betina duduk dengan tenang
Ekornya di kibas-kibaskan,
menambah keanggunannya
Suara geraman makin kencang
Tiba-tiba mereka saling serang,
saling terkam,
saling gigit,
saling cakar,
hingga menggores luka di dagu,
di wajah,
di mata,
di ekor.
Bulu berterbangan.
Lain kejap semua kucing berpencar dan berlarian
Seekor pemenang tetap tinggal di gelanggang
Matanya luka nyaris codet
Namun berdiri gagah sambil menjilat cakarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar