Dan daun luruh berguguran dipelukan ibu bumi
Menanti isak langit di dahan ranting
Dibawanya semua warna kemarau yang menguning kering
Angin telah lelah memikul kerontang
Kadang bisikkan harap di puncak kulminasi
Mengusik burung tempua di pelepah
Daun jatuh dan bayang pohon memanjang
Rindangnya serupa pukau silau
Gemerisiknya khusyu lantunkan mantera hujan
Sabtu, 08 September 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar