Kilatan pedang yang menghunjam dalam
Membuka semua ingatan tentang kenang
Di segenap fragmennya kau tinggalkan corak
Sebagai mimi engkaulah mintuno
Serupa warangka engkaupun luk
Setiap kata pait lidah seumpama Kalimasada
Kau telan tiada tolak dan berontak
Setujumu ialah restu dan mengikuti
Tidak setujumu hanya diam dan coba membuntuti
Bayangmu sebangun dengan egoku, sahabat
Kamis, 06 Juni 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar