Aku terperosok secara sadar
Ruang dan waktu menyandera
Akalku kian sempit
Dan mata merah nyalang
Seperti mengejar bayangan
Kegilaan merasuki setiap syaraf
Tak ada peduli atau tidak
Letih adalah kesalahan yang berulang
Konsentrasi serupa api tempa
Membesar ketika udara memuai
Asapnya memenuhi ruang
Mengepung hati sunyi
Setelah penyangkalan dan halusinasi
Sarang yang nyaman
Tiba-tiba kesadaran tergugah
Dan kita tetap bukan apa-apa
Senin, 23 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANAK
Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Saat itu malam hanya butuh istirahat Tiba-tiba hujan mengerubunginya Suaranya liar dan menggelegar Seperti langit akan runtuh Pohon ketakuta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar