Tubuhnya doyong menahan beban
Angin tetap saja berhembus
Berlomba dengan kepinis
Tembok dan pagar tak membantu
Hanya diam terlongong
Tubuhnya yang kekar
Melepas angin dari sela ketiaknya
Sebentar sore angin kian genit
Mengangkat rok gadis kencur
Mengelus pipi merah tomat
Mengirim celoteh riang kekasih
Di para-para senja angin melambai
Mengucapkan salam terakhir
Pintu dan jendela menutup diri
Meninggalkannya berdesir sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar