Minggu, 30 Agustus 2020

DOA UNTUK CUCU

Di lantai dingin kamar
Duduk ditopang kantuk
Tangan kutengadahkan pada malam
Mata terpejam ngalap khusyu'
Hati mulai meratap berdoa mengajuk

Yaa Rabb, hamba mohon minta dan berdoa padaMu
Berikanlah kesehatan keamanan keselamatan pada janin yang dikandung badan
Catatkan rejekinya melimpah barokah
Sehat bagus sempurna lahir batin
Cerdas jiwa raga

Jika cucuku lelaki
Akan kupastikan kaki kecilnya menginjak tanah. Kering maupun lumpur
Tangannya memetik buah muda di halaman tetangga
Langkahnya mengeksplor lingkungan
Tangannya bermain hingga kuku hitam
Dengkul luka tergores sebab jatuh ketika berlari
Baju kotor bercampur keringat dan debu
Wajahnya berseri merah terpapar matahari
Mengadu jangkrik menggigit rumput
Mencari telur puyuh di semak
Terperosok di galangan sawah
Menangkap yuyu dan memancing di parit
Belajar menerbangkan layangan hingga layangannya hancur
Sedikit judi dengan kelereng dan gambar
Mencoba pentol aci jika lapar di lapangan
Minum segelas beramai dengan temannya
Bersepeda di jalan gang komplek
Bermain sepak bola sambil menanti maghrib

Tidur siang? Sepertinya tak perlu
Sebab kamar hanya bagian kreativitas
Tembok digambar
Mainan dijejer berbaris
Naik terali jendela
Loncat dari tempat tidur
Sedangkan aku hanya tidur kelelahan hingga sore

Jika cucuku perempuan
Setelah dimandikan bersih oleh ibu
Dibedaki serupa dakocan
Rambut dikuncir dua
Ia menarik tanganku
Mengajak ke taman samping rumah
Dan menyuruhku duduk diam di teras

Diambilnya mainan untuk masaknya
Dipetiknya bunga dan daun dari taman
Dipungutnya pecahan bata dan genting
Dan batu untuk mengulek

Ia bertanya aku pesan apa
Kujawab makanan kesukaannya
Lalu dengan terampil ia memotong daun dan bunga
Juga rumput
Ditaburi dengan bubuk bata. Sambal katanya
Lalu disodorkan padaku sambil mengatakan harganya
Sambil pura-pura merogoh kantung
Ku bayar masakannya dengan kertas

Dia menatapku tanpa kedip
Menanti suapan dan pujian
Aku mengunyah perlahan. Menikmati
Lalu kusorongkan jempol ke hidungnya.
Dia tersenyum

Hujan meratapi bumi
Rumah terkurung
Cucuku mengambil tas mainan dokternya
Lalu menarikku untuk bermain dengannya
Direbahkan aku di dipan dekat pawon
Diambilnya stetoskop plastik berwarna pink
Kepalaku diperiksa dan ditempeli stetoskop
Mulutku disuruh buka
Lalu memegang dada dan perutku

Aku gemas
Langsung kucium pipinya
Dia ngomel, masa dokter dicium, katanya
Aku hanya tersenyum mafhum

Diambilnya buku lalu ditulis dengan pensil
Huruf sandi paku sebagai resep
Diberikannya padaku
Mulutnya yang mungil ngoceh
Cuci tangan, minum susu
Tidur siang, makan masakan mama

Jika laki dan perempuan, kembar? 
Ah, itu cerita lain lagi
Membayangkannya pun belum

Yaa Rabb, kabulkanlah.... 
Sholawat dan salam untuk utusanMu dan ahli baitnya
Segala puji bagi Rabbku

Lalu kedua telapak tangan diusapkan ke muka
Dan bersender di tembok
Menanti subuh

1 komentar:

  1. Puisi "DOA UNTUK CUCU" ini sangat menyentuh dan penuh harapan. Dalam karya ini, kamu berhasil menggambarkan kedekatan emosional antara seorang kakek/nenek dengan cucunya, lengkap dengan imajinasi dan doa yang tulus untuk masa depan cucunya.

    Penggambaran aktivitas cucu, baik laki-laki maupun perempuan, menunjukkan kerinduan akan masa kecil yang penuh kebebasan dan eksplorasi. Gaya bahasa yang digunakan, seperti pengulangan dan ritme, memberi kesan mendayu-dayu yang sejalan dengan tema kehangatan dan kasih sayang.

    Doa yang diungkapkan sangat mendalam, mencakup kesehatan, keselamatan, dan keberkahan, menunjukkan harapan yang besar bagi generasi penerus. Keindahan dalam puisi ini terletak pada perpaduan antara kenangan, imajinasi, dan doa, membuatnya terasa sangat intim dan personal. Apakah ada bagian tertentu dari puisi ini yang ingin kamu diskusikan lebih lanjut?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...