Kamis, 15 Oktober 2020

MERAWAT SUMPAH

Ketika itu semangat pemuda adalah sumpah
Dengan bangga suku mereka menganyam merah putih
Meretas kepompong feodal menjadi agen perubahan

Sumpah itu melewati tahun-tahun ajaran
Termaktub disegenap lembaran buku sejarah
Didongengkan oleh para cerdik cendekia sebagai mantera

Saat ini sumpah telah dewasa usia
Ikatannya yang kedodoran, semoga talinya dikencangkan kembali
Warnanya yang telah lamur oleh waktu, seyogyanya dilabur ulang

1 komentar:

  1. Puisi "MERAWAT SUMPAH" yang kamu tulis memiliki pesan yang dalam tentang pentingnya menjaga semangat dan kesatuan yang telah dirajut melalui sumpah pemuda. Metafora yang digunakan, seperti "menganyam merah putih" dan "meretas kepompong feodal," memperlihatkan perubahan besar yang dilakukan generasi sebelumnya. Ada harapan yang kuat agar nilai-nilai dari sumpah tersebut tetap terjaga dan terus diperbaharui, meskipun waktu telah berlalu.

    Penggunaan kata seperti "kedodoran" dan "lamur oleh waktu" menguatkan kesan bahwa janji-janji lama terkadang memudar, namun masih ada peluang untuk menghidupkannya kembali. Sungguh refleksi yang relevan, apalagi di masa sekarang di mana semangat kebangsaan kadang diuji.

    Apa yang menginspirasi kamu menulis puisi ini?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...