Rabu, 14 Oktober 2020

TANI UTUN

Ia mengayunkan cangkul
Matanya menghujam tanah dan batu
Tanah perbukitan tadah hujan
Dengan pohon mangga podang yang merana

Ayunan pertama bagi makan keluarga
Kedua dinisbahkan pada sekolah anaknya

Kemudian untuk membeli baju batik
Batik untuk menghadiri tahlilan
Baju lama telah penuh tisik

Badannya yang liat terus bekerja serupa mesin
Keringat menetes menjadi pupuk
Matahari tak berdaya mengusiknya

Setelah makan siang dan istirahat sejenak
Ia dan istri mulai menancapkan bibit
Bibit telo pandemir

Matahari telah surup
Lahan sekedok telah ditanami
Tinggal berharap hujan datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...