Cukup deras kiprahnya
Dengan payung Ayah untuk berjualan di sekolah,
Aku datangi genangan dengan gairah
Payung diangkat tinggi menyongsong hujan
Rambut kuyup dan celana lengket di pantat
Aku berlari sepanjang aliran genangan
Setetes mengenai mata bercampur tanah
Bibir sedikit gemetar dan pucat biru
Buku jari berkerut
Tiba-tiba petir berkelebat
Payung kuacungkan pada langit kelabu
Dari pintu ibu berteriak memanggil
Payung kukempit di ketek
Celana kulepas dan kuletakkan di kepala
Aku berlari telanjang menuju ibu. Mandi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar