Ku coba datangi sumringahnya pagi
Di depan warung pecel langganan
Ku ajak kau makan di satu meja
Sepiring sego pecel pedas
Kita bagi sebagai keringat di dahi
Sinar menerobos lubang tenda
Kopi tubruk sebagai penerus hari
Di depan pintu kita berpisah
Dari balik jendela kulirik
Di atas langit ternyata hanya awan
Dan kau hilang dibalik mendung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar