Terikat erat oleh gravitasi
Dengan lengking lagu, pikiran dan jiwa tergugah
Kutinggalkan otak. Onak.
Kutanggalkan nalar, liar
Karena dipenuhi sawang dan debu
Tersesat dalam pengembaraan
Langkah pertama selalu berat,
juga kikuk
Dari belantara kata yang saling berseteru
Menikam dan berbantahan
Hingga telaga hening yang kehilangan riak
Semua itu tak terikat waktu
Hanya sedikit ruang dengan penerangan temaram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar