Catnya kelupas dan sawang di pojok
Jika hujan dari atap menitik air
Tubuhnya menggigil berderit karena angin
Kamarnya adalah ruang rindu kita
Setiap rahasia yang terucap
Madah sayang yang semburat
Tersimpan rapi di balik bantal guling
Ketika sore aroma kopi
Duduk dan menikmati di kursi penjalin
Kita bercakap santai
Tentang anak dan doa yang teruntai
Rumah itu telah renta
Menahan beban usia
Temboknya dipenuhi harapan
Pintu dan jendela melarungnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar