Rabu, 07 Juli 2021

MAK LAPAR!

Mak lapar!
Demikian itu sembilu adanya
Merambah hati sekeping luka

Di atas meja ada kendi 
Semut berbaris di piring

Mak lapar! 
Demikian itu kantuk pun menjauh
Bertambah segaris duka

Minumlah dulu air kendi
Tidurlah di pojok
Emak menanti pelanggan
Lalu sebatang rokok dinyalakan
Menghalau bosan dan nyamuk

Mak lapar! 
Demikian itu kau menyalak, nak
Diantara tidur dan igauanmu

Pelanggan pertama datang
Tanpa basa basi langsung menubruk
Penglaris untuk beli dua bungkus nasi
Sebungkus rokok
Segelas besar kopi untuk menanti pelanggan

Mak lapar! 
Diantara lelap dan mimpi
Mulut kecilmu menagih

1 komentar:

  1. Puisi "MAK LAPAR!" yang kamu tulis menghadirkan gambaran kehidupan yang penuh kegetiran, mungkin dari sudut pandang seorang anak kecil yang lapar dan menunggu sang ibu yang bekerja keras. Ada perasaan kerinduan yang terselip, bukan hanya pada makanan tapi juga mungkin pada perhatian atau kehangatan. Deskripsi tentang "semut berbaris di piring" dan "sebatang rokok" menambah detail yang kuat, memberikan nuansa keras kehidupan sehari-hari di tengah kesulitan ekonomi.

    Pesannya sangat menyentuh, terutama bagaimana kelaparan dan kantuk bercampur dengan realitas keras sang ibu yang berusaha memenuhi kebutuhan hidup di tengah bosan dan perjuangan.

    BalasHapus

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...