Betapa kata telah mengoyak
Memporak porandakan hubungan
Menjadi kepingan hati yang duka
Dengan air mata sebagai pelumas
Tajamnya kata menusuk serupa picis
Tak membunuh hanya meninggalkan perih
Seolah kau tak pernah ucapkan mantra
Namun di antar tangis pilu
Dan luka yang sembilu
Hati tetap merengkuh
Hingga tetes darah terakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar