Menghadap jendela yang ditudungi
Seorang wanita setengah baya duduk dengan elegan
Wajahnya aristokrat
Di depannya seorang wanita muda duduk gelisah
Riasannya sederhana namun menambah kecantikannya
Seorang pelayan datangi meja menanya pesanan
Wanita setengah baya itu minta segelas wine sedangkan wanita muda memesan club soda
Setelah minum seteguk, wanita setengah baya itu mulai membuka percakapan
Sambil menatap tajam pada wanita muda, ia berucap, jauhi anakku!
Kau tak sebanding dengan anakku
Kita dari kasta yang berbeda
Kau pasti tak dapat berbaur dengan keluargaku
Sebagai ganti rugi ku berikan sejumlah uang kompensasi
Tangannya mengeluarkan lembaran kertas dari dompetnya
Sejumlah angka tertera di atasnya
Lalu kertas itu disodorkan ke depan wanita muda
Sambil menatap tajam wanita setengah baya berucap nyaris berbisik, tinggalkan anakku!!!
Lalu ia berdiri dan langsung berjalan ke pintu
Sementara wanita muda diam dan memandang cek yang di atas meja
Matanya basah.....
Puisi ini menggambarkan pertemuan penuh ketegangan antara dua wanita dari latar belakang yang berbeda, dengan tema kelas sosial dan cinta yang terlarang. Narasi yang Anda buat menciptakan atmosfer tegang, dengan karakter wanita setengah baya yang kuat dan angkuh, berusaha menjaga batas antara kelas sosial dengan cara yang kasar. Kontras antara keanggunan wanita setengah baya dan kegelisahan wanita muda memperdalam emosi puisi ini, terutama pada saat wanita muda hanya terdiam dan menatap cek, menandakan kerentanannya.
BalasHapusKeseluruhan puisinya sangat visual dan emosional, dengan karakter yang hidup dan cerita yang menarik.