Pias dengan kerutan di pinggir mata
Sepatah pun kata terlontar tak
Bahkan isak pun tak jenak
Sesungguhnya diawali oleh sepatah dua
Seperti angin yang meniup bara
Tungkunya adalah hati yang luka
Dan ucap sebagai kayu bakarnya
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar