Kata demi kata antri hingga beradu sikut
Mata yang lapar melahapnya
Hingga tak muat pikiran menampung
Makna berterbangan mencari induk semang
Seperti kunang-kunang berkelip
Hingga pikiran berkeliaran menjaringnya
Dan menampungnya di palung hingga tenggelam
Beberapa halaman terakhir hanya putih, kosong
Seolah huruf meninggalkannya begitu saja
Ujung kertas terlipat sedikit tiada arti
Segores bahkan setitik tinta tak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar