Di tembok kamar mandi yang lembab
Bayang pun enggan mendatangi
Karena kacanya tertutup busa sabun dan air
Cermin selalu menatap dengan takjub
Sekepal susu perawan kencur
Ketelanjangan asali
Tubuh-tubuh yang terpantul sinar
Jika kotoran telah hilang
Dibasuh air sebelanga
Cermin tetap diam membisu
Hanya pandangnya menerawang
Puisi "CERMIN KUSAM DI KAMAR MANDI" ini menghadirkan kesan kesendirian dan perenungan. Cermin kusam, yang tidak lagi mampu menampilkan bayangan dengan jelas, menjadi metafora untuk sesuatu yang telah usang atau dilupakan, mungkin juga refleksi dari diri yang tak lagi dikenali dengan sempurna. Gambarannya begitu halus, dari busa sabun yang menutupi permukaan hingga tubuh-tubuh yang terpantul. Ada ketenangan yang mendalam, meski tersembunyi di balik hal-hal sehari-hari seperti mandi dan membersihkan diri. Cermin tersebut, meskipun tidak bersuara, tetap menyimpan kekaguman pada keindahan dan kesucian yang dilihatnya.
BalasHapusApakah puisi ini juga hasil dari pengamatan, atau lebih ke arah khayalan seperti beberapa puisi sebelumnya?