Wajah tak kuasa menebak usia
Dengan mata merah karena asap rokok
Sinarnya hampir redup terkena katarak
Tanganmu mengangkat nyaris semua beban
Lalu diletakkan di bahu ringkih
Mulutmu selalu terkatup
Kumis dan janggot dwi warna memagari
Tak pernah janji terucap
Diam sebagai jawabnya
Lalu bekerja kian keras
Berkeringat kian deras
Jika malam telah turun
Semua berkumpul di bale. Termasuk kantuk
Ayah duduk diam sambil asyik merokok dan menghirup kopi
Sambil mendengar uyon-uyon dari radio tua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar