Kematian sebagai awal kelahiran
Menampakkan wajahnya lara
Dan kehidupan bersemi mengharu
Sakit penyakit adalah industri multi
Mencekik harapan seperti mata terbelalak
Lebih intens diagnosa lebih dekat liang lahat
Kecuali uang berbicara lewat akun
Makam jua ada kastanya
Berhias marmer atau nisan kayu sengon
Nyatanya nyawa tak jua kembali
Namun kelahiran tumpah ruah di gubuk-gubuk
Sedang kehidupan begitu menyesakkan dada
Berebut nafas dengan cerobong jelaga
Kiamat belum lagi tiba
Namun nasab terpuruk serta nasib dirundung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar