Di bangku kayu panjang
Tanpa ditemani kata
Hanya helaan nafas
Sambil bersitatap malam kemarau,
turun pandang pada sembilu sunyi
Digelap bayang hutan pinus,
dahan ranting melambai pada angin
Dua cangkir kopi
Telah hilang panasnya
Yang tersisa hanya separuh pahit
Sebagai alasan untuk tetap duduk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar