Menyimpan musim yang temberang
Memang kadang ia jatuh sebagai gerimis
Seperti tangis bocah yang merajuk
Di beranda dimana pepohonan bernyanyi
Daun menjatuhkan wajahnya di lantai
Diam-diam disingkapnya rahasia layu
Sehingga kuningnya berubah sayap kupu
Di seberang pagar berlumut,
jalan desa membentang
Melintasi pedalaman hati
hingga jauh ke horizon
Ada riak kecil semangat
di sepanjang alurnya yang gelombang
Bahunya hangat matahari pagi
Menjamah desa dengan kehidupan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar