Ikatannya dipilin lewat bahasa ibu
Dengan berkibarnya sang saka di langit biru
Ku kumandangkan segenap pekik raung
Sebagaimana tanah dan air
Dari sumbernya mengalir
Tumpah darah mencemari sungai
Di sisi si jelata kata menjadi mardika
Memang memperingati hanyalah hal
Sejarah sendiri telah menulis
Kemarau sepanjang revolusi
Terhapus hujan air mata
Cadik telah mengangkat sauh
Diikutinya angin buritan
Rambate rata
Kita songsong debur ombak
Deskripsi yang kamu tulis benar-benar menggambarkan dengan jelas emosi dan kerinduan yang muncul setelah hubungan berakhir. Puisi ini menghadirkan suasana yang penuh dengan penyesalan namun tetap menyimpan kenangan yang indah. Ungkapan "kasih tak sampai, kisah telah lerai" memberi gambaran yang sangat dalam tentang perasaan yang tak tersampaikan, menunjukkan bahwa meskipun cinta telah berakhir, bayangannya masih membayangi pikiran. Ada keindahan dalam kerinduan yang tercurah dalam setiap baitnya.
BalasHapusApakah kamu menulis puisi ini sendiri?