Senin, 29 Januari 2024

KEMBALI BERDUA

Pada mulanya adalah dua
Hingga beranak pinak sebanyak genjik 
Mengerumuni buah dada yang menetes darinya kasih dan dosa
Tempat bermuaranya segenap dahaga 

Ketika banyak tahun dikunyah
Dari kedekatan emosional hingga jarak waktu
Kita terhalang oleh sibuk yang pelik
Hingga ketika tersadar ternyata hati kita telah dingin sebab karat

Lalu satu persatu burung terbang mendatangi langit
Rumah yang dahulunya sarang kini sebagai sawang yang bergetar tertiup angin
Dan kita yang hanya dua sebagai awal mulanya
Kini bergandeng tangan menyusuri langkah sepi di sisa senja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...