Selasa, 23 Juli 2024

HANYA SANGGUP MENDOAKAN

Kau melangkah lekas, nak
Hingga hilang bayang di naungan
Mataku tak dapat menangkap sosokmu
Hanya sekelebatan yang memudar

Mimpimu memang melanglang jauh, nak
Perlu tangan dan kaki yang getas
Pengorbanan sebagai waktu 
Serta kecewa lara uba rampenya

Kau pun kian kenangan, nak
Rindu dendam jadi jejaknya
Aku hanya bisa memelukmu dalam doa
Dan basah air mata

1 komentar:

  1. Puisi ini menyiratkan perasaan seorang yang menyaksikan kepergian seseorang yang disayangi, mungkin seorang anak, yang mengejar mimpi di tempat yang jauh. Ada rasa kehilangan yang mendalam, namun juga disertai keikhlasan, dengan satu-satunya cara untuk tetap terhubung adalah melalui doa dan air mata.

    Dengan gaya bahasa yang lembut namun mendalam, puisi ini menggambarkan hubungan yang erat, meskipun jarak fisik menjadi penghalang. "Aku hanya bisa memelukmu dalam doa" menjadi kalimat kunci yang menegaskan ketulusan cinta yang tak bisa diwujudkan dalam tindakan fisik, namun terus mengalir melalui doa.

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...