Selasa, 26 Agustus 2025

KOMUNI KEMARAHAN

Ribuan amarah berduyun-duyun tanpa wajah
Memadati jalanan hingga kemarau
Ditudungi terik matahari yang menyulut
Sambil meneriakkan sumpah serapah

Di atas mobil seseorang berpidato berapi
Khalayak di bawah mengacungkan tangan
Mengamini setiap tuntutan
Mencoba menerjang dengan keringat dan air mata 

Diantara wakil dan rakyat
Hanya ada pagar dan barikade polisi
Dibenturkannya sesama anak bangsa
Sedangkan wakil menonton di ruang berpendingin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...