Di siang kemarau ban pun dibakar
Bahkan bangunan dilalap hingga bara
Ribuan orang tanpa wajah bersungut menuntut
Keringat pun meneteskan lelah
Mulut-mulut kering berteriak mengajuk
Ketika itu di batas senja
Kerumunan berangsur sepi
Hanyalah batu dan botol yang berserak
Pada jam malam ketika terlelap oleh mimpi
Tiba-tiba langit malam berwarna marun
Api membakar sebuah gedung pemerintah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar