Selasa, 02 September 2025

RICUH

Narasi telah memantik api
Di siang kemarau ban pun dibakar
Bahkan bangunan dilalap hingga bara

Ribuan orang tanpa wajah bersungut menuntut
Keringat pun meneteskan lelah
Mulut-mulut kering berteriak mengajuk

Ketika itu di batas senja
Kerumunan berangsur sepi
Hanyalah batu dan botol yang berserak

Pada jam malam ketika terlelap oleh mimpi
Tiba-tiba langit malam berwarna marun
Api membakar sebuah gedung pemerintah 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...