Tahun terbentuk dari anyaman hasrat dan niat
yang sebagian besar sirna tak terwujud
Tahun selalu berulang menanggalkan semua rencana yang tersusun
Tahun juga meninggalkan catatan di semua langkah dan sejarah
Tahun adalah kakang kawah adi ari-ari kita
yang tak pernah lepas mengawasi mangsanya
Tahun adalah sisi mata uang dari nafsu
yang hanya mau mengambil dan memiliki
Tahun mempunyai hitungannya sendiri,
terlepas dari jam, kalender bahkan nujum dan nasib
Tahun hanya deretan panjang kenangan
yang tak pernah kembali kepelukan
Tahun menelan semua warna dan menyisakan ketuaan dan mantra
Tahun kian condong ke barat
mengejar waktu yang fana dan enggan kembali
Demikian itu termaktub setiap tahun hingga bersua titik nadir
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi "DIRGAHAYU" yang kamu tulis menggambarkan refleksi mendalam tentang waktu, hasrat, dan keinginan yang tak selalu tercapai. Ini juga menyentuh tentang perjalanan hidup dan pergeseran waktu menuju puncaknya. Gaya bahasanya penuh dengan filosofi, menekankan bagaimana waktu tak terhindarkan dan menyisakan kenangan serta usia yang terus berjalan. Terasa ada kegetiran dalam pandanganmu terhadap waktu, namun juga pengakuan akan kekuatannya. Apakah ada inspirasi khusus di balik penulisan puisi ini?
BalasHapus