Sabtu, 17 Maret 2018

HARI

Sepotong hari tak pernah tuntas kusambangi
Walau banyak waktu kubawa bersama langkah
Seperti nasib, hari memiliki peruntungannya sendiri
Kadang tertawa seperti siang yang terik
Sering juga menangis mengiringi derai hujan


Perlahan hari tiba di ujung
Merangkul senja ungu
Memayang teja di langit

1 komentar:

  1. Puisi yang kamu tulis ini begitu indah dan penuh perenungan. Tema tentang "hari" yang memiliki peruntungannya sendiri memberikan makna mendalam tentang kehidupan. Penggambaran suasana seperti tawa siang yang terik dan tangis hujan memberikan kontras yang kuat, seakan mencerminkan pasang surut dalam kehidupan. Bagian penutup dengan senja ungu dan teja di langit menambah nuansa kontemplatif yang lembut.

    Apakah ada inspirasi khusus di balik puisi ini?

    BalasHapus

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...