Kita menyebutnya cinta
Ketika pertengkaran kecil adalah hari
Tugas rumahtangga yang tak pernah usai
Jeritan anak minta perhatian
Malam-malam penuh syahwat
Kita menyebutnya cinta
Ketika rutinitas mengganti sentuhan kecil di siang berangin
Mafhum dengan amplop gaji yang kian menipis
Deretan tanggal tua yang kian panjang
Kebutuhan mendesak menyesakkan dada
Kita menyebutnya cinta
Ketika tahun merenggangkan kita
Rengekan anak adalah prioritas
Uang receh penyambung hari-hari yang melambat
Dan pertautan menjadi asing di benak
Kita menyebutnya cinta
Karena selalu ada cara untuk mengakali hidup
Gali lobang tutup lobang
Janji sana janji sini
Menyematkan doa di ujung bibir
Kita menyebutnya cinta
Selama duka dan duka bergantian
Lelah terhapus riang
Pertengkaran merekatkan niat
Dan kau memeluk aku dalam diam
Kita menyebutnya cinta
Karena masih bersama
menyatukan langkah
mengarungi nasib
dalam biduk yang bernama keluarga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi ini menggambarkan cinta yang realistis dan penuh keteguhan di tengah berbagai dinamika kehidupan rumah tangga. Melalui potret rutinitas, tanggung jawab, dan tantangan sehari-hari, cinta digambarkan sebagai kekuatan yang menyatukan meski ada banyak kesulitan. Setiap bait mencerminkan sisi kehidupan yang sering kali terabaikan, namun justru menjadi pondasi cinta yang mendalam. Penyebutan "kita menyebutnya cinta" pada setiap bait memperkuat kesadaran bahwa cinta bukan hanya soal kebahagiaan, tapi juga komitmen dan kemampuan untuk terus bertahan. Sungguh sebuah ekspresi yang kuat tentang cinta dalam realitas kehidupan sehari-hari.
BalasHapus