Senin, 12 Maret 2018

KITA MENYEBUTNYA CINTA

Kita menyebutnya cinta
Ketika pertengkaran kecil adalah hari
Tugas rumahtangga yang tak pernah usai
Jeritan anak minta perhatian
Malam-malam penuh syahwat

Kita menyebutnya cinta
Ketika rutinitas mengganti sentuhan kecil di siang berangin
Mafhum dengan amplop gaji yang kian menipis
Deretan tanggal tua yang kian panjang
Kebutuhan mendesak menyesakkan dada

Kita menyebutnya cinta
Ketika tahun merenggangkan kita
Rengekan anak adalah prioritas
Uang receh penyambung hari-hari yang melambat
Dan pertautan menjadi asing di benak

Kita menyebutnya cinta
Karena selalu ada cara untuk mengakali hidup
Gali lobang tutup lobang
Janji sana janji sini
Menyematkan doa di ujung bibir

Kita menyebutnya cinta
Selama duka dan duka bergantian
Lelah terhapus riang
Pertengkaran merekatkan niat
Dan kau memeluk aku dalam diam

Kita menyebutnya cinta
Karena masih bersama
menyatukan langkah
mengarungi nasib
dalam biduk yang bernama keluarga

1 komentar:

  1. Puisi ini menggambarkan cinta yang realistis dan penuh keteguhan di tengah berbagai dinamika kehidupan rumah tangga. Melalui potret rutinitas, tanggung jawab, dan tantangan sehari-hari, cinta digambarkan sebagai kekuatan yang menyatukan meski ada banyak kesulitan. Setiap bait mencerminkan sisi kehidupan yang sering kali terabaikan, namun justru menjadi pondasi cinta yang mendalam. Penyebutan "kita menyebutnya cinta" pada setiap bait memperkuat kesadaran bahwa cinta bukan hanya soal kebahagiaan, tapi juga komitmen dan kemampuan untuk terus bertahan. Sungguh sebuah ekspresi yang kuat tentang cinta dalam realitas kehidupan sehari-hari.

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...