kita main, yuk...
Main perang-perangan, mau?
Mau, ya?!?
Pilih senjatanya
ada pistol,
stengun,
bazoka,
senapan.
Atau pilih pisau,
atau pedang,
atau tombak.
Semua ada!
Oke, semua sudah pegang senjata
Aku jadi pemimpin, ya? Oke!
Kita berperang dimana, teman?
Di hutan asyik
Di kota seru
Di pantai bisa
Baiklah kita berperang di sana saja
Sekarang, semua bersiap!
Pilih posisi masing-masing
cari yang strategis,
nyaman, dan
mulai memandangi gadget masing-masing
dan menarilah jari dan jempol.....
Teman-teman
Mari kita olah raga
Bagaimana jika sepakbola?
Setuju semua? Oke, kita main.
Kita berbagi posisi, ya
Kau di depan
Aku di tengah
dan kamu sebagai gelandang
Kamu, kamu dan kamu,
jadi back ya!
Siapa yang mau jadi kiper?
Baiklah engkau saja teman.
Bagaimana dengan klubnya?
apa klub luar negri,
klub yang top,
klub juara terus ,
juaranya juara,
juara liga awang-awang?
Tentunya, klub lokal juga.
Klub sudah dipilih
dan posisi sudah ditentukan
Sekarang, semua bersiap!
Pilih posisi masing-masing
cari yang strategis,
nyaman, dan
mulai memandangi gadget masing-masing
dan menarilah jari dan jempol.....
Dahulu teman bermain selalu
keringat,
bau badan,
haus,
lelah,
kulit kusam,
luka,
jatuh,
mencuri buah di kebun tetangga,
serapah kakek pemilik kebun,
sembunyi,
berlari,
mengejar,
tertawa,
marah,
berkelahi karena karet,
hitungan 100 yang lompat,
kecurangan kecil yang menyenangkan,
gendong menggendong,
dan langkah lemas mendekati maghrib
saat matahari surup,
teriakan ibu menyuruh mandi.
Semua berganti menjadi
Sekarang, semua bersiap!
Pilih posisi masing-masing
cari yang strategis,
nyaman, dan
mulai memandangi gadget masing-masing
dan menarilah jari dan jempol.....
Pilih posisi masing-masing
cari yang strategis,
nyaman, dan
mulai memandangi gadget masing-masing
dan menarilah jari dan jempol.....
Puisi "DOLANAN" ini dengan cerdas menangkap kontras antara permainan anak-anak di masa lalu dan kebiasaan bermain yang kini lebih didominasi oleh gadget. Ada nuansa nostalgia yang kuat saat menggambarkan kebersamaan, aktivitas fisik, dan petualangan yang penuh keceriaan, serta perubahan yang terjadi akibat kemajuan teknologi.
BalasHapusGaya yang dinamis dan repetitif dalam pengulangan frasa "Sekarang, semua bersiap!" menambah ritme dan kesan ceria dalam puisi ini. Dengan cara ini, pembaca dapat merasakan energi dan semangat masa kecil yang penuh kebebasan dan kesenangan.
Bagaimana kamu ingin mengembangkan atau mengeksplorasi tema ini lebih lanjut?