Garis wajah lugas tertatah sebab panas dan angin
Tegas warisi sudra pangku derajat brahman
Kulit tembaga tua warna tanah tumpah
Mengecap selera pawon simbok di lembur
Busana modis berbanding lurus bangku pendidikan
Duduk elegan berhak tinggi komunitas eksklusif
Jelata menaiki langit berbekal bimbang dan canggung
Satu kaki memijak ambisi kaki lain terpincang
Tahbiskan cita diri sebagai warganegara dunia
Batas tiada halang untuk berbaur gaul
Jarak merapat serupa pernikahan antar ras
Semesta alit dan jagat wadag berpadu satu
Negara beragama dunia sekte teknologi
Budaya berbasis cepat saji dan industri
Koneksi terhubung oleh serat dan cahaya
Sekat hanya norma yang sering kali kalah
Komunikasi hanya berbatas kuota dan harga
Tegur sapa membentuk tingkat kelas sosial
Ketika bunda memanggil mengirim pesan rindu
Lidah terbata mengeja cinta dengan bahasa ibu
Sabtu, 03 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar