Kakiku terantuk daun pintu
Sakitnya melesat cepat ke otak
Spontan mulutku teriak: "Bangsat!"
Engsel pintu berderit
Terkekeh di atas deritaku
Pintu bergoyang menari
Sakit perlahan berdenyut
Ada luka menitik merah
Kulit ari terkelupas
Tertatih aku menuju lemari
Sebotol obat luka kurogoh
Kuteteskan pada luka. Namun kosong
Kucoba tuang ke telapak
Tak ada cair mengalir
Kubanting tutup dan membatin: "Bangsat!"
Minggu, 04 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar