Malam bintang kembar
Angin masih terasa hangat kemarau
Wajahmu jatuh menghadap duka
Dengan diam yang menghujat
Sinar matamu mendesak
Menanti ucap yang tercekat
Sementara semua bayang
Padati ruang kenang
Melesat cepat
Serupa kilas balik
Seperti labirin cinta kita
Segenap kata yang telahir
Sebagai pelengkap rindu terukir
Seperti langkah bidak tertatih
Perlahan mengepung cinta teralih
Malam kian hitam
Kelamnya memasung bintang
Beranda lengang hilang riang
Bibir kita terkatup berjuta kira
Mata menatap asing
Sedang hatipun berpaling
Peluh perlahan mengalir
Menahan sesak panas
Menggenangi kecewa
Birahi yang dulu tujuan
Terasa usang berubah nasib
Matamu perlahan memerah
Mengembang air mata luka menganga
Dan sedu sedan lemah
Tanda mata perpisahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar