Datangmu teja temaram
Menari di pucuk daun tenggelam
Kucermati celotehmu di para senja
Kadang berdesir halus di beranda
Kabar telah lenyap kepak sayap
Jauh karena jarak yang senyap
Kebenaran tak lekang sebab derai
Secangkir kopi diteguk di tiap bisik
Satu ketika hembusannya mengajuk
Lain ketika berseru hingga menderu
Tapi helai tak lalai menyambangi
Sambil menebar melati wangi
Jika temani sore telah tunai
Angin mengibas halus pipi
Kemudian terbang melenggang
Tinggalkan aku, kopi dan lengang
Kamis, 03 Januari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar