Musim datang dan pergi
Meninggalkan nestapanya sunyi
Di tiap desa yang kerap menanti
Sedang sidiknya tertera di ladang
Dan lebah kelilingi kelopak seperti tarian sufi
Serupa sentuhan rindu kekasih
Tanah tadahkan rumput ke langit
Mengirim doa dengan perantara angin
Menanti pertemuan di batas janji
Secang menjadi pagar waktu bagi musim
Dukanya menetes darah duka abadi
Sebagai persembahan puja bagi bumi
Ketika beranjak tinggalkan beranda desa
Tiada salam perpisahan selain debu
Dan daun jatuh ikuti kodratnya
Selasa, 16 April 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar