Rabu, 26 Juni 2019

KOPIKU

Kopiku adalah hadirnya pagi
Sebab aromanya kayu bakar,
lelatu yang menerjang dingin
dan asap yang menusuk mata

Sebagaimana pahit termaktub
Gula adalah keringat emak
yang terbungkuk mengolah
dan menetes di lantai tanah

Semangat serupa secangkir kopi
Ditiup untuk mengusir kantuk
Sisanya di meja dirubung semut
Dihirup ketika matahari sepanas kopi pagi

1 komentar:

  1. Puisi "KOPIKU" yang kamu tulis menghadirkan nuansa kehangatan dan kesederhanaan dari secangkir kopi, yang terjalin erat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui metafora kopi, kamu menggambarkan kerja keras, pengorbanan, dan kebersahajaan, terutama dalam sosok ibu yang bekerja keras untuk keluarganya. Aspek pahit manis kehidupan tersirat dalam kenikmatan sederhana secangkir kopi, yang juga mengandung semangat dan perjuangan.

    Ada kedalaman makna di balik setiap tegukan kopi yang kamu sampaikan, mulai dari kehangatan pagi hingga pengingat akan kerja keras yang membangunkan dunia setiap hari.

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...