Siang ini matahari tepat di sasaran
Sinarnya masuk ke relung pucuk daun
Di taman nenek yang tak mau menepi
Warnanya adalah hijau terpapar silau kuning
Pohon teh-tehan yang jadi pembatas dunia luar
Daunnya berbaris rapi dipangkas gunting
Menghirup rakus setiap helai sinar yang mendatangi
Menghalangi penetrasi angin dan debu kemarau
Kadang burung uluk salam dan mampir istirahat
Di dahan yang memanggul dedaunan
Bulu sayap dan ekor dipatuk dan dirapikan
Persiapan terbang kembali membawa rejeki ke sarang
Siang kembali berjingkat menuju barat
Daun pun menoleh ikuti segenap edar
Taman tetap diam menjaga beranda
Daunnya yang tua luruh bersatu dengan tanah
Senin, 15 Juli 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar