Perjalanan berbahan bakar waktu menuju mata sebagai pikiran
Mengirim fragmen sketsa dan warna pada matra ke tiga
Retina pengejawantahan lapar dahaga dengan rakus melahap segala bentuk
Tanpa mengayak, remahan titik garis dan aksentuasi ditelannya jadi intuisi
Dunia fisik dan jagad Alit melebur dalam satu kilatan kedip
Serentak dengan segala sakit menyebar memenuhi segenap kesadaran fana
Saling bersimbiosis menjadi benalu hingga berfusi dalam benak
Dan dimuntahkan menjadi warna warni metalik psikedelik bernuansa manik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar