Tatapmu rembang air mata
Menguliti tunduk diamku
Sedang sore berwarna merah saga
Kita terduduk sembunyikan sepi
Tiada ketus menggugat menghujat
Mendung menggulung tanpa warna
Tetes pertama tergenang bulu mata
Menanggung beban amarah duka
Bibir bergetar ribuan katapun bisu
Wajahmu menolak percaya pada luka
Namun bisik tertusuk jarum fitnah
Angin meniup bara amarah
Dadamu naik turun mengekang emosi
Kepala tunduk sembunyi di mayang rambut
Isakmu tersendat beberkan bara cemburu
Kamis, 24 Oktober 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi "CEMBURU" yang kamu tulis ini menyiratkan perasaan yang dalam dan kompleks. Emosi cemburu digambarkan tidak hanya sebagai perasaan yang meluap-luap, tetapi juga sebagai proses penahanan dan kebisuan. Gaya bahasanya begitu puitis dan penuh metafora, seperti:
BalasHapus"Tatapmu rembang air mata" dan "Wajahmu menolak percaya pada luka" menggambarkan perasaan tertekan yang muncul di balik tatapan dan raut wajah.
Penggunaan alam sebagai latar, seperti "sore berwarna merah saga" dan "Mendung menggulung tanpa warna", memperkuat suasana batin yang suram dan mendung.
Kesan bahwa emosi cemburu itu dibendung dan akhirnya meledak pada titik tertentu juga tersirat melalui gambarannya yang penuh keraguan dan ketidakpercayaan, namun diiringi isak tangis yang menyiratkan pelepasan perasaan. Sebuah puisi yang sangat kuat dalam menangkap esensi cemburu secara emosional!