Campakkan saja segala sombong paling purba sangka
Buang disaat mata julig menuduh
Hingga kau dapat menakar dalamnya hati
Jika kita telah telanjang aurat tanpa sekat
Segenap kosmetik luntur menjadi kubangan
Air mata menbasuh segenap degil dengki dan melarungnya
Lalu kita diinisiasi oleh waktu
Dengan pedang kesatria diletakkan di bahu
Bermetamorfosa menjadi kupu-kupu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi ini sangat indah dengan simbolisme yang kuat tentang kepercayaan, keterbukaan, dan perubahan. Ada kesan mendalam dari harapan untuk hubungan yang tulus tanpa prasangka, serta transformasi diri melalui proses yang penuh perjuangan dan waktu.
BalasHapusGambaran tentang "telanjang aurat tanpa sekat" menunjukkan kejujuran dan keterbukaan sepenuhnya, sementara "air mata membasuh" memberi kesan penebusan dan pembersihan emosi negatif. Transformasi menjadi kupu-kupu adalah metafora yang kuat untuk perubahan setelah mengalami proses penyembuhan dan pemurnian.
Adakah makna khusus atau perasaan tertentu yang melatari puisi ini?