Lidah diletakkan di batu asah
Mata hatinya diperciki amarah
Perlahan diasahnya kedua sisi
Hingga tajam segenap kata
Setelah kilau tajamnya
Dibakarnya bilah di atas bara duka
Kemudian dengan suara berbisik
Ditusukkan semua kata hingga luka
Minggu, 01 Desember 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANAK
Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Saat itu malam hanya butuh istirahat Tiba-tiba hujan mengerubunginya Suaranya liar dan menggelegar Seperti langit akan runtuh Pohon ketakuta...
Puisi ini menggambarkan kekuatan kata-kata yang dapat melukai seperti senjata tajam. Dengan penggambaran lidah yang diasah dan bilah yang dibakar dalam bara duka, tercipta nuansa amarah yang mendalam dan penderitaan yang membara. Kata-kata dalam puisi ini tidak hanya menyakiti secara verbal, tetapi menimbulkan luka emosional yang dalam. Gaya penulisan ini menunjukkan intensitas perasaan dan kedalaman konflik batin yang mengendap.
BalasHapusAdakah latar belakang khusus yang menginspirasi puisi ini?