Selembar daun jatuh tertiup angin
Warnanya tua terkulai di bumi
Tatapnya nanar silau mentari
Tulangnya rapuh terpuruk sendiri
Sekejap lepas memutus ari-ari
Daun lapuk didera waktu
Tubuhnya rebah menghitung hari
Punggungnya bungkuk menanggung rindu
Daun jatuh dimana tanah dipijak
Tergelincir dalam lembab
Perlahan busuk menjadi humus
Bersama ibu bumi menjadi musim semi
Jumat, 27 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar