Sabtu, 07 Maret 2020

PANDEMI

Secepat panik merebak menerjang setiap benak
Berita membidik target serupa sniper
Menembakkan pelurunya ke satu titik luka
Bertubi-tubi melubangi akal sehat hingga menganak sungai
Seperti bisul dipaksa matang oleh kipasan rumor
Pecah dan nanahnya menutupi semua sisa kebaikan
Sedangkan matanya menjadi pusat magma pembohongan

Ketakutan menjadi sumbu utama chaos
Dibakar kabar yang ditiupkan dari pusat taifun
Sebab kekacauan adalah tambang emas bagi si tamak
Mengeruk segenap takut dan panik menjadi lembaran
Sedangkan pemilik hati hanyalah obyek
Dieksploitasi nyaman dan amannya
Disudutkan sakit dan cemasnya
Dikoyak ekonomi dan kesehatannya

Ketika segala duga prasangka telah berbaur dalam pikiran
Dan terpenjara di kedalaman lobang hitam putus asa
Semua obat dan kutuk direguk hingga tuntas
Sebagai harga yang dibayar untuk ketidaktahuan
Setiap orang hidungnya dicucuk seperti sapi perah
Setiap iklan dan rumor dimamah bulat-bulat
Sehingga kesehatan dan biaya menjadi hal yang absurd

Angin barat telah menyapu bersih ketidakpastian
Kematian terbilang dan kehidupan tidak terbilang
Berita telah hilang kutuknya
Emosi telah reda serupa gerimis
Harga telah tunduk pada pasar
Penyakit telah menakluk
Keuntungan kembali menipis
Kita semakin miskin dan rentan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...