Secepat panik merebak menerjang setiap benak
Berita membidik target serupa sniper
Menembakkan pelurunya ke satu titik luka
Bertubi-tubi melubangi akal sehat hingga menganak sungai
Seperti bisul dipaksa matang oleh kipasan rumor
Pecah dan nanahnya menutupi semua sisa kebaikan
Sedangkan matanya menjadi pusat magma pembohongan
Ketakutan menjadi sumbu utama chaos
Dibakar kabar yang ditiupkan dari pusat taifun
Sebab kekacauan adalah tambang emas bagi si tamak
Mengeruk segenap takut dan panik menjadi lembaran
Sedangkan pemilik hati hanyalah obyek
Dieksploitasi nyaman dan amannya
Disudutkan sakit dan cemasnya
Dikoyak ekonomi dan kesehatannya
Ketika segala duga prasangka telah berbaur dalam pikiran
Dan terpenjara di kedalaman lobang hitam putus asa
Semua obat dan kutuk direguk hingga tuntas
Sebagai harga yang dibayar untuk ketidaktahuan
Setiap orang hidungnya dicucuk seperti sapi perah
Setiap iklan dan rumor dimamah bulat-bulat
Sehingga kesehatan dan biaya menjadi hal yang absurd
Angin barat telah menyapu bersih ketidakpastian
Kematian terbilang dan kehidupan tidak terbilang
Berita telah hilang kutuknya
Emosi telah reda serupa gerimis
Harga telah tunduk pada pasar
Penyakit telah menakluk
Keuntungan kembali menipis
Kita semakin miskin dan rentan
Sabtu, 07 Maret 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar