Buruh dimana waktunya diperah
Gajinya digerogoti kredit
Makan siang tergesa di kantin
Pulang kerja lewati pemeriksaan
(Seluruh tubuh diraba hingga geli)
Dan gerbang besi yang menatap dingin
Buruh ketika menghempas lelah di kontrakan
Setelah mencapai kuota produksi
Shift malam dan secangkir kopi sachet
Mesin yang terus muntahkan keuntungan
Mata merah lelah mengawasi
Libur, serupa kandang penangkaran birahi
Dengan bau feromon kodian
Dan semua aksesoris kredit
Gadis adalah bunga dengan putik matang
Buruh sebagai lebah pembawa serbuk sari
Berdua di taman kota sambil menikmati jajan kaki lima
Kontrak, sebagai hakim
Abah di lembur menjual sapi
Emak gadaikan mas-masannya
Mandor dibujuk
Hadiah dilungsur
Dengan harapan tetap menjadi buruh
Asap cerobong pabrik tetap hitam menuju langit biru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar