Jumat, 17 Juli 2020

DESAKU MEMBANGUN

Biasanya burung mengawal langit
Siang mematuk biji 
Senja menuai serangga
Orang-orangan sawah hanya mematung
Mungkin sedikit menitikkan air mata
Menyulam sawah yang merekah
Sebelum ditimbun gragal dan diduduki bangunan

Pematang tidak mencoba lurus
Berusaha sekuatnya menahan pembangunan
Susah payah gundukannya ditumbuhi rumput
Kacang lanjaran merana timun mengering
Sebatang pohon mangga mengawasi
Kehidupan masih menghampiri

Pakaian pagi sama lusuh
Kepala terlindung topi
Keringat yang sama
Lelah yang lama
Matahari tetap terik
Pacul untuk semen
Luku mulai berkarat
Gedung tumbuh
Rumput menguning
Padi menghilang

Sore waktu gembala
Hamparan dikelilingi pagar
Pos jaga berteduh di bawah randu
Kendaraan berat diparkir rapi
Tanah telah merah
Kering karena kerontang
Kambing bergerombol mencari semak
Perutnya tetap lapar

Sapi melenguh mengeluh
Damen dari desa tetangga
Di atasnya ayam angkrem
Berceloteh gelisah
Seikat tebon mencukupi harganya
Garam segenggam dan ampas telo
Di tambah air sumur
Diet untuk hari ini

Malam telah turun di para-para
Penat bersandar di amben
Segelas kopi jagung
Sepiring telo rebus
Asap rokok kretek
Sarung kumal
Diam menjadi pelengkap
Sedangkan bintang tetap berkedip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...